Tarian merak sebagai warisan tak benda dari jawa barat . Tari Merak


 Tahun 1955 delegasi Konferensi Asia Afrika di Kota Bandung dihibur oleh penampilan para penari tari merak. Seniman Sunda Raden Tjetje Soemantri adalah pencipta tari merak.Dikutip dari laman bandung.go.id yang bersumber dari Buku Ragam Cipta, tari merak ini diciptakan tahun 1950-an oleh seniman dan koreografer tari asal Jawa Barat bernama Raden Tjetje Soemantri.

Tarian dari tari merak ini diciptakan Tjetje dari gerakan-gerakan indah burung merak yang kemudian dijadikan sebuah tarian.Lima tahun diciptakan, tari merak ditampilkan dalam acara Konferensi Asia Afrika di Kota Bandung.

Tari Merak juga merupakan tarian kontemporer. Maksudnya adalah tarian merak ini diciptakan dengan berbagai gerakan kreasi sendiri atau bebas. Tari merak ini tidak mengandung tarian tradisional klasik maupun tari tradisional rakyat.

Nah sampai sini sudah paham belum tentang tarian merak ? Kalau masih belum paham, kamu baca sejarah tarian merak dibawah ini yah.Selain itu kita juga membahas ciri khas tari merak, fungsi tari merak, dan kostum serta aksesoris yang digunakan pada saat menari tarian merak. 

Tari merak awalnya berasal dari bumi Pasundan. Pada tahun 1950an seorang koreografer bernama Raden Tjetjep Soemantri menciptakan sebuah gerakan tari yang dinamakan sebagai tari merak.

Sesuai dengan namanya, tari merak merupakan implementasi dari kehidupan seekor burung merak. Gerakannya diambil dari tingkah laku burung merak jantan ketika ingin memikat burung merak betina.

Gerakan burung merak jantan yang memperlihatkan keindahan bulu ekornya pada saat ingin menarik perhatian burung merak betina terlihat jelas dalam tarian merak ini.

Seiring berjalannya waktu, tari merak Jawa Barat telah mengalami beberapa perubahan mulai dari gerakan aslinya. Dalam pertunjukannya, biasanya tari merak ditampilkan dengan cara berpasang-pasangan.

Masing-masing berperan sebagai burung merak jantan dan burung merak betina. Dengan musik pengiring gending macan ucul, maka penari mulai menggerakan tubuhnya dengan gemulai layaknya tingkah laku burung merak.

Gerakan merak yang sangat indah dan mempesona membuat suasana penuh keceriaan dan keistimewaan tersendiri.Sehingga tidak heran jika tari merak sering sekali digunakan untuk menyambut pasangan pengantin pria atau sebagai hiburan untum tamu dalam acara pernikahan.

Selain itu, tarian merak juga banyak dipertunjukkan dalam event-event baik yang bertaraf nasional maupun event yang bertaraf internasional. Hal ini dikarenakan keindahan gerakan dari tarian merak itu sendiri.Setiap tarian pasti mempunyai ciri khas tersendiri. Lalu, apa yang menjadi ciri khas tarian merak ini ? 

Berikut ini adalah penjelasan mengenai ciri-ciri tari merak :

  1. Motif busana atau kostum yang digunakan penarinya menyerupai bulu merak.
  2. Gerakannya menyerupai tingkah laku merak jantan yang sedang menarik perhatian merak betina dengan gerakan yang gemulai.
  3. Tarian ini dilakukan berpasangan.
  4. Tarian ini ditampilkan sebagai sarana untuk memperkenalkan budaya Indonesia dalam lingkup Internasional.

Tari merak mempunyai fungsi sebagai berikut :

  1. Tarian ini ditampilkan sebagai persembahan untuk tamu yang hadir dalam acara resepsi pernikahan.
  2. Tarian ini ditampilkan sebagai penyambutan untuk rombongan pengantin pria ketika akan menuju ke pelaminan.
  3. Tarian ini ditampilkan sebagai penyambutan untuk tamu agung dalam sebuah acara atau ritual.
  4. Tarian ini ditampilkan sebagai sarana untuk memperkenalkan budaya Indonesia dalam lingkup Internasional.
Dari informasi yang dihimpun di laman warisanbudaya.kemendikbud.go.id, tari merak ini merupakan warisan takbenda yang berasal dari Provinsi Jawa Barat Tahun 2020.

Sejak diciptakan, tari merak karya Tjetje hanya dipertunjukkan lima kali, yakni dalam rangkaian kegiatan Konferensi Asia Afrika tahun 1955 di halaman belakang Gedung Pakuan, tahun 1955 di Hotel Orient, Bandung, tahun 1957 dalam rangka menyambut kehadiran Voroshilof, Presiden USSR (Rusia) di Gedung Pakuan dan di Hotel Savoy Homann tahun 1958 dan tahun 1958 dalam pertunjukan tari di YPK.

Sepeninggal Raden Tjetje Somantri pada Tahun 1963, Irawati Durban sebagai muridnya menyempurnakan tatanan tari merak yang ciptaan Tjetje dengan mengolah kembali struktur koreografi tariannya.

Seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman, tari merak mulai dikenal secara luas. Tarian merak merupakan tari modern atau kontemporer, di mana setiap gerakan dalam tarian ini diciptakan secara bebas dengan kreasi sendiri. Tari ini bukan tarian tradisional atau tarian klasik.

Biasanya tarian ini dijadikan hiburan atau sambutan kepada tamu di acara besar. Karena keindahan gerakannya, tarian ini mampu menjadi kebanggaan masyarakat Jawa Barat dan Indonesia secara luas.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tarian merak sebagai warisan tak benda dari jawa barat . Tari Merak"

Posting Komentar